Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) mengadakan acara kuliah tamu bersama H. Irfan Asy’ari Sudirman Wahid, S.Sn., M.M, yang lebih akrab dipanggil Gus Ipang Wahid, pada Ahad (23/02/2025). Acara ini terbagi menjadi dua sesi; sesi pertama diperuntukkan bagi para dosen di seluruh universitas, sementara sesi kedua diadakan untuk mahasiswa di aula lantai 3 gedung A Unhasy. Workshop yang bertema “Branding Kampus, dari Karya Civitas untuk Dunia” ini bertujuan untuk meningkatkan branding kampus, dosen, serta mahasiswa Unhasy agar tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.
Rektor Unhasy, Prof. Dr. Haris Supratno, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar Unhasy dapat menyeimbangkan dua bidang keilmuan. “Semoga Unhasy ke depannya tidak hanya bisa memadukan ilmu agama dan ilmu umum, tapi juga bisa memadukan ilmu dunia dan ilmu akhirat,” harapnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan diskusi bersama Gus Ipang. Pria kelahiran 25 Februari 1969 ini mengajak para dosen untuk bersama-sama memajukan Unhasy. Menurut beliau, perubahan adalah kata kunci di zaman sekarang. “Perubahan itu menjadi kata kunci di zaman sekarang, karena perubahan sangat penting, siapa yang tidak mau berubah maka akan ditinggal,” jelasnya.
Gus Ipang kemudian bercerita tentang ayahnya, Gus Sholah (KH. Salahuddin Wahid), dan keikhlasannya dalam memprioritaskan Unhasy. “Bapak dulu itu pernah pagi dapat uang 1 miliar mau buat rumah rencananya, sorenya ternyata sudah dikasih ke Unhasy, ibu saya itu marah, ‘ya Allah, kita kan mau bangun rumah pak’. Terus Gus Sholah jawab, ‘nggak papa, Unhasy lebih penting’, di situ saya lihat bapak itu orangnya ikhlas sekali,” ungkapnya.
Beliau juga memberi contoh kepada dosen-dosen Unhasy tentang pentingnya jaringan yang luas. “Kita nggak akan sukses jika nggak punya jaringan, nggak usah orang dalam pun kita bisa, asal punya jaringan itu akan tahu butuhnya apa,” ucapnya.
Gus Ipang juga menyampaikan bahwa selama ini beliau lebih sering berinteraksi di gedung B, dan jarang melihat gedung A. “Selama ini ‘kan kita sering main di gedung B, sekali-kali kita mainlah di gedung A, dan saya lihat memang ada yang perlu diperbaiki, dan saya yakin itu bisa,” katanya.
Beliau mengingatkan tentang peran penting dosen dalam transformasi universitas. “Jangan kita pikir hanya melulusan anak di sini terus sudah, kalau saya sebenarnya bagaimana anak setelah lulus akan menjadi apa, itu tantangannya,” ujarnya.
Sebagai pakar komunikasi politik, Gus Ipang mengungkapkan bahwa keyakinan diri adalah 50% dari keberhasilan. Beliau bahkan lebih suka menyebut dirinya sebagai Master of Perception Engineer Indonesia. “Saya pernah di suatu masa di tahun 2006 persepsi orang atas kemampuan saya itu lebih tinggi dari kemampuan saya yang sebenarnya, tapi itu yang membuat saya yakin kita akan jadi lebih baik,” ungkapnya.
Di akhir acara, Gus Ipang memberikan gambaran tentang Unhasy di masa depan. Ia menargetkan dalam waktu 8 bulan ke depan, Unhasy akan di-branding dengan lebih baik. “Perubahan ‘kan bisa bertahap, kita mulai dari tampilan luar dulu kemudian dalamnya juga bertahap diperbaiki,” tegasnya.
Tidak hanya bangunan, Gus Ipang juga memberikan saran mengenai desain pamflet, website, dan halaman-halaman Unhasy. “Tujuannya biar di hadapan banyak orang, Unhasy jadi keren dan tidak memalukan,” pungkasnya. (Foto: ifa)
Pewarta: Albi
Sumber: https://tebuireng.online/optimis-ini-strategi-ipang-wahid-branding-kampus-unhasy/